React Native telah ada selama beberapa tahun dan memiliki komunitas pengembang yang besar dan aktif yang berkontribusi terhadap ekosistemnya. Hasilnya, terdapat lebih banyak perpustakaan, alat, dan sumber daya pihak ketiga yang tersedia untuk React Native dibandingkan dengan Flutter. Hal ini dapat mempermudah pencarian solusi terhadap permasalahan tertentu dan mempercepat pembangunan.

Keuntungan lain dari React Native adalah ia memiliki dukungan yang lebih baik untuk berintegrasi dengan aplikasi asli yang sudah ada. React Native memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan aplikasi Anda dengan modul asli yang ditulis dalam Objective-C, Swift, atau Java, yang dapat berguna jika Anda perlu berintegrasi dengan basis kode lama atau menggunakan fitur khusus platform yang tidak tersedia di React Native.

React Native juga memiliki dukungan yang lebih baik untuk pembaruan dinamis dan hot reload. Pemuatan ulang panas memungkinkan pengembang untuk segera melihat perubahan dalam kode tanpa harus membangun kembali seluruh aplikasi, yang dapat mempercepat pengembangan dan mempermudah bereksperimen dengan berbagai ide.

Secara keseluruhan, kematangan React Native, komunitas yang lebih besar, dan dukungan yang lebih baik untuk berintegrasi dengan aplikasi asli yang ada serta pembaruan dinamis menjadikannya pilihan yang tepat bagi banyak pengembang, terutama mereka yang perlu berintegrasi dengan basis kode lama atau fitur khusus platform. Namun, fokus Flutter pada UI berkinerja tinggi dan konsisten, serta kemampuannya untuk mengompilasi langsung ke kode ARM asli, menjadikannya pilihan tepat bagi pengembang yang menghargai kinerja dan konsistensi di seluruh platform. Pada akhirnya, pilihan antara keduanya akan bergantung pada kebutuhan spesifik proyek dan preferensi tim pengembangan.