Saya menggunakan kode Matlab dari LMS (algoritma kuadrat terkecil) untuk menyamakan efek saluran, ini berfungsi untuk saluran penundaan yang disadap yang dihasilkan di MATLAB tetapi untuk saluran serat optik yang menggunakan program optisystem, itu tidak berfungsi dengan baik, menurut saya masalahnya ada pada respon impuls serat optik, karena ini bukan respon impuls yang terbatas dan algoritma memerlukan respon impuls yang terbatas tetapi bagaimana mengatasi masalah ini?
konstelasi kanal MATLAB dan kanal fiber optik, terlihat jelas bahwa konstelasi kedua belum dapat disamakan dengan baik.
konstelasi:
Berikut adalah contoh saluran berisik dimana algoritma LMS tidak dapat mengkompensasi efeknya, apakah ada cara untuk meningkatkan kinerjanya pada SNR ini :
% // Set up parameters and signals.
M = 4; % // Alphabet size for modulation
msg = randint(15000,1,M); % // Random message
modmsg = pskmod(msg,M); % // Modulate using QPSK.
trainlen = 5000; % // Length of training sequence
chan = [.986; .845; .237; .123+.31i]; % // Channel coefficients
filtmsg = filter(chan,1,modmsg); % // Introduce channel distortion.
filtmsg=awgn(filtmsg,10,'measured');
% // Equalize the received signal.
eq1 = lineareq(8, lms(0.01)); % // Create an equalizer object.
eq1.SigConst = pskmod([0:M-1],M); % // Set signal constellation.
[symbolest,yd] = equalize(eq1,filtmsg,modmsg(1:trainlen)); % // Equalize.
% // Plot signals.
h = scatterplot(filtmsg,1,trainlen,'bx'); hold on;
scatterplot(symbolest,1,trainlen,'g.',h);