Dalam dunia pembelajaran mesin, kualitas fitur Anda dapat menentukan kesuksesan model Anda. Rekayasa fitur adalah proses memilih, mengubah, dan membuat fitur yang relevan dari data mentah untuk meningkatkan kinerja algoritme pembelajaran mesin. Hal ini memainkan peran penting dalam mengekstraksi wawasan yang bermakna dari data dan meningkatkan kekuatan prediktif model. Dalam panduan langkah demi langkah ini, kita akan mengeksplorasi konsep penting rekayasa fitur dan mempelajari teknik praktis untuk mengekstrak informasi paling berharga dari kumpulan data Anda.

Langkah 1: Pahami Data Anda

Sebelum mendalami rekayasa fitur, penting untuk memahami data Anda secara mendalam. Analisis distribusi data, identifikasi nilai yang hilang, deteksi outlier, dan jelajahi hubungan antar variabel. Memahami karakteristik kumpulan data akan memandu Anda dalam mengambil keputusan yang tepat selama proses rekayasa fitur.

Langkah 2: Pembersihan dan Pemrosesan Awal Data

Pembersihan data merupakan langkah awal yang penting dalam rekayasa fitur. Tangani nilai yang hilang melalui teknik imputasi seperti mean, median, atau menggunakan model prediktif. Atasi outlier berdasarkan pengetahuan domain atau terapkan metode statistik seperti Z-score atau Interquartile Range (IQR). Standarisasi atau normalisasi fitur numerik untuk membawanya ke skala yang sama, yang membantu algoritma tertentu bekerja lebih baik.

Langkah 3: Pemilihan Fitur

Pemilihan fitur melibatkan pemilihan fitur paling relevan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap performa model sambil membuang fitur yang tidak relevan atau berlebihan. Ada beberapa metode dalam pemilihan fitur, antara lain:

a) Seleksi Fitur Univariat: SelectKBest, SelectPercentile, dan teknik serupa berdasarkan uji statistik.

b) Penghapusan Fitur Rekursif (RFE): Menghapus fitur yang paling tidak signifikan secara berulang.

c) Pentingnya Fitur dari Model Berbasis Pohon: Ekstrak skor kepentingan dari pohon keputusan atau model ansambel.

Langkah 4: Transformasi Fitur

Transformasi fitur bertujuan untuk membuat data lebih sesuai untuk algoritma pembelajaran mesin dan meningkatkan kinerjanya. Beberapa teknik umum meliputi:

a) Penskalaan: StandardScaler atau MinMaxScaler untuk menghadirkan fitur numerik ke skala yang serupa.

b) Transformasi Log: Untuk mengurangi dampak outlier dan mengubah data yang miring menjadi distribusi yang lebih normal.

c) Transformasi Box-Cox: Untuk menstabilkan varians dan membuat data lebih mirip Gaussian.

d) Pengkodean Variabel Kategorikal: Ubah data kategorikal menjadi representasi numerik (misalnya, pengkodean one-hot, pengkodean label).

Langkah 5: Pembuatan Fitur

Dalam beberapa kasus, membuat fitur baru berdasarkan pengetahuan domain atau wawasan dari data dapat meningkatkan performa model secara signifikan. Pembuatan fitur melibatkan pembuatan atribut baru dari atribut yang sudah ada. Contohnya:

a) Fitur Polinomial: Buat istilah interaksi dengan menggabungkan fitur yang ada untuk menangkap hubungan non-linier.

b) Fitur Berbasis Waktu: Ekstrak informasi yang relevan dari stempel waktu, seperti hari, bulan, tahun, atau hari dalam seminggu.

c) Fitur Agregat: Hitung statistik ringkasan (rata-rata, jumlah, maks, min) dari titik data terkait.

Langkah 6: Menangani Teks dan Data Kategorikal

Data teks dan kategorikal memerlukan perlakuan khusus dalam rekayasa fitur. Pertimbangkan untuk menggunakan teknik seperti:

a) Vektorisasi Teks: Ubah data teks menjadi representasi numerik menggunakan metode seperti TF-IDF atau penyematan kata (Word2Vec, GloVe).

b) Penyematan Entitas: Ubah variabel kategori menjadi representasi vektor padat, terutama berguna untuk data kategori berkardinalitas tinggi.

c) Hashing Fitur: Memetakan data kategorikal ke sejumlah dimensi tetap, sehingga mengurangi kebutuhan memori.

Langkah 7: Penskalaan dan Normalisasi Fitur

Bergantung pada algoritme yang digunakan, penskalaan dan normalisasi fitur mungkin diperlukan. Menskalakan fitur numerik ke rentang yang serupa membantu algoritme pengoptimalan berbasis gradien menyatu lebih cepat dan mencegah fitur tertentu mendominasi fitur lainnya.

Langkah 8: Validasi Rekayasa Fitur

Setelah melakukan rekayasa fitur, penting untuk memvalidasi efektivitasnya. Gunakan teknik validasi silang untuk memastikan bahwa fitur yang direkayasa dapat digeneralisasi dengan baik dan tidak sesuai dengan data pelatihan.

Rekayasa fitur adalah proses berulang yang memerlukan pemahaman yang baik tentang data, kreativitas, dan pengetahuan domain. Dengan memilih, mengubah, dan membuat fitur yang relevan, Anda dapat meningkatkan performa model pembelajaran mesin Anda secara signifikan. Ingatlah untuk memvalidasi pilihan rekayasa fitur Anda dan bersiap untuk mengulangi dan menyempurnakan pendekatan Anda sesuai kebutuhan. Dengan rekayasa fitur yang cermat dan bijaksana, Anda dapat membuka potensi sebenarnya dari proyek pembelajaran mesin Anda dan memberikan hasil yang lebih akurat dan andal.